Jumat, 26 April 2013

Tugas 2 Terapan Komputer Perbankan


TUGAS II
TERAPAN KOMPUTER PERBANKAN


1. Jasa-jasa bank merupakan kegiatan perbankan yang dilakukan oleh suatu bank untuk memperlancar aktivitas bank tersebut dan juga untuk mendapatkan keuntungan yang sering disebut fee based. Sebutkan minimal 15 keuntungan yang diperoleh dari jasa-jasa bank tersebut?

Jawab :
1. Penyimpanan uang
2. Kiriman uang (transfer)
3. Kliring (clearing)
4. Inkaso (collection)
5. Safe deposit box
6. Bank card
7. Bank note
8. Travellers cheque
9. Letter of credit (l/c)
10. Bank garansi
11. Menerima setoran-setoran
12. Melakukan pembayaran
13. Bunga (konvensional) dan bagi hasil (syariah)
14. Pinjaman (kredit)
15. Internet banking

(Referensi : Buku Pengantar Menejemen Bank Umum, Soedijono Reksoprajitno, Penerbit: Universitas Gunadarma)

2. Jelaskan dengan lengkap yang dimaksud dengan,
a. Kiriman uang (Transfer)
Transfer merupakan jasa pengiriman uang lewat bank baik dalam kota, luar kota atau pun ke luar negeri. Sarana dan besar kecilnya jumlah biaya ditentukan oleh nasabah.

b. Kliring, lengkapi dengan mekanismenya
Kriling merupakan jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring. Lembaga ini dibentuk dan dikoordinir oleh Bank Indonesia setiap hari kerja, dan peserta kliring merupakan bank yang sudah mendapat ijin dari BI. Lebih singkatnya kliring juga bisa disebut pemindah bukuan antar bank.

Mekanisme Kliring :
untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebih
mudah, aman dan efisien.
c. Inkaso
Inkaso (Collection) merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti billyet giro, cek) yang berasal dari luar kota atau luar negri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya biaya penagih tergantung dari bank yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya.

d. Safe Deposit Box
Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat – surat berharga atau barang – barang berharga yang disimpan didalam box tersebut aman dari pencurian dan kebakaran kepada nasabah penyewaa box deikenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan.

e. Bank note
Merupakan jasa valuta asing. Dalam jual beli Notes Bank menggunakan kurs (nilai tukar Rupiah dengan mata uang Asing).

f. Bank Card
Bank Card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau uang plastik. kartu ini dapat dibelanjakan diberbagai tempat belanja atau hiburan.

g. Travellers Cheque
Merupakan cek perjalanan yang bisa digunakan oleh turis atau wisatawan. Cek wisata dapat digunakansebagai alat pembayaran diberbagai tempat pembelanjaan atau tempat hiburan. Cek wisata ini juga dapat digunakan sebagai hadiah untuk relasinya..
h. Letter of Credit, lengkapi dengan mekanismenya.
Perjanjian tertulis dari sebuah bank (Issuing Bank) yang diberikan kepada penjual (beneficiary / exportir) atas permintaannya dan sesuai dengan intruksi – intruksi dari pembeli (applicant) untuk melakukan pembayaran yakni, dengan cara membayar, mengakses atau menegosiasikan wesel sampai jumlah tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan dan atas dokumen – dokumen yang telah disiapkan

i. Bank Garansi, lengkapi dengan mekanismenya.
Adalah satu jasa yang diberikan oleh bank berupa jaminan pembayaran sejumlah uang tertentu yang akan diberikan kepada pihak jaminan, hanya apabiila pihak yang dijamin melakukan cidera janji.

(Referensi : Buku Bank dan Lembaga Keuangan; Peni Sawitri & Eko Hartanto; Gunadaarma University)


3. Jelaskan dengan lengkap dan jelas mengenai ,

a. Simpanan Giro
Simpanan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Dana masyarakat giro adalah dana yang selalu dimiliki oleh suatu bank dan merupakan salah satu dana yang harganya relatif lebih murah dibanding dana lainnya yang dimiliki oleh suatu bank.

b. Simpanan Tabungan
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat – syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, billyet, giro, atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

c. Simpanan Deposito
Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupun penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja. Sebagai contoh, kalau Anda menaruh uang Rp 1 juta pada deposito yang berjangka waktu 3 bulan, maka uang Rp 1 juta tersebut baru bisa Anda ambil setelah 3 bulan berlalu. Tentunya, Anda juga dijanjikan pemberian bunga tertentu yang bisa Anda nikmati pada saat deposito itu jatuh tempo. Bunga deposito biasanya lebih tinggi dibanding bunga tabungan. Ini karena uang Anda akan "dikunci" selama jangka waktu tertentu sehingga bank merasa perlu untuk menjanjikan suku bunga yang lebih tinggi dibanding suku bunga pada rekening tabungan yang uangnya bisa Anda tarik kapan saja. Inilah biasanya yang menjadi daya tarik utama deposito. Tidak seperti tabungan yang dapat dibuka dengan setoran awal yang kecil. Minimal setoran untuk penempatan deposito lebih besar, besarnya pada tiap bank bervariasi, tapi saat ini yang paling minimal adalah sebesar Rp 500.000. Keuntungan lainnya dari deposito adalah tidak dikenakannya biaya administrasi bulanan, karena jarangnya transaksi melalui rekening deposito. Walupun demikian pemotongan tetap ada yaitu sebesar pajak deposito yang diperhitungkan dari bunga deposito yang Anda dapatkan.

(Referensi : Buku Bank dan Lembaga Keuangan; Peni Sawitri & Eko Hartanto; Gunadaarma University)

4. Tn. A bermaksud menyimpan uang dalam deposito on call sejumlah 60 juta rupiah, tanggal 4 agustus 2010 bunga 2% pm. Deposito on call dicairkan tanggal 22 agustus 2010. Berapa bunga yang diperoleh Tn. A ?
Jawab :
Diketahui :
Besar nominal deposito : Rp. 60.000.000
Jangka waktu : 1 bulan Periode waktu : 4 agustus 2010 – 22 agustus 2010 = 19 hari
Rumus :
Rumus bunga = besar nominal deposito * suku bunga * jumlah hari / 366
Jawab :
Bunga sehari = 60.000.000 * 10,75% * 19 hari / 366
                     = Rp. 334,836,0656
Dibulatkan jadi = Rp. 334,836,08
Pajak atas bunga= 2% x Rp. 334,836 = Rp. 6,696,72
Dibulatkan menjadi Rp. 6,696,8

Bunga = nominal x bunga x jangka wktu
360
= 700 ribu x 16% x 26 hari
360
= 8,088,89
(Referensi: menghitung sendiri lihat modul akuntansi)

5. Tn. A ingin membeli 10 lb sertifikat deposito @ 2 juta rupiah untuk jangka waktu 6 bulan pembayaran secara tunai. Bunga 12% dan diambil dimuka tunai, Tax 15%. Setelah jatuh tempo seluruh sertifikat depo dicairkan dan seluruh uangnya dimasukkan ke rekening gironya. Berapa jumlah yang harus di bayar oleh Tn. A ?
Jawab :
Cara penghitungan bunga deposito berjangka :
BUNGA = Nominal x tingkat bunga x hari bunga
                                            365

Bunga = 2.000.000 x 12% x 180 hari
                                 365
= 118356.16 (sebelum pajak)

Tax = 118356.16 x 15%
       = 17753.424
Jumlah = 118356.16 + 17753.424 = 136,109.584

(Referensi: menghitung sendiri lihat modul akuntansi)

6. Transaksi yang terjadi pada rekening tabungan Tn. A selama agustus 2010

Tanggal
Keterangan
Jumlah (Rp)
01 Agustus 2010
Saldo
700.000,-
07 Agustus 2010
Tarik tunai
200.000,-
12 Agustus 2010
Transfer masuk
600.000,-
19 Agustus 2010
Setor kliring
100.000,-
26 Agustus 2010
Tarik tunai
1.000.000,-

7. Berapa jumlah bunga yang diperoleh Tn. A apabila bunga dihitung secara harian dan besarnya bunga 16% pa, tax 15% dan berapa saldo akhir tabungan pada bulan yang bersangkutan.

Jawab :
Tax/pajak = [700 ribu x 16% x(100% - 15 %)x26 hari] : 365 hari
= 112000×0,05×26 = 145600 : 365 hari
Pajak yang di dapat Rp. 3.989
Saldo akhir = 700 rbu x 3% x 26 : 365 hari
= 1,495,890411

Sumber Referensi :
Kasmir, SE.,MM. 2004. Pemasaran Bank. Jakarta : PRENADA MEDIA.

Rabu, 20 Maret 2013

Pengembangan Sistem Informasi (SI)




Pengembangan Sistem Informasi (SI)

1.Perlu pengembangan system informasi
Kebutuhan akan suatu barang dan jasa semakin meningkat. Seiring dengan itu bermunculan perusahaan sejenis yang siap menjadi pesaing yang dapat menghambat perkembangan suatu perusahaan. Kecanggihan peralatan telekomunikasi mempercepat perusahaan-perusahaan lokal memasuki kancah persaingan dengan perusahaan asing. Persaingan yang ketat akibat pasar bebas memaksa perusahaan di Indonesia untuk memiliki keunggulan dan fleksibilitas, mutu product atau jasa yang dihasilkan serta efektifitas pembiayaan.

Fleksibilitas merupakan tuntutan pasar yang senantiasa menghendaki perusahaan mampu menghasilkan product dan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu mengalami perubahan dan perbaikan manfaat. Kemampuan perusahaan untuk melakukan penyesuaian dengan cepat setiap perubahan kebutuhan konsumen tersebut menjadi kunci yang menentukan keberhasilan dalam menempatkan diri setapak lebih maju dari perusahaan pesaing.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi mengakibatkan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan akses terhadap mutu product dan jasa yang akan mereka beli. Dengan demikian, hanya perusahaan yang mampu menghasilkan product dan jasa yang memenuhi mutu yang dibutuhkan oleh konsumen yang akan mampu menjadi pemimpin dalam persaingan pasar.

Sistem perekonomian makin lama semakin kompleks dan tidak dapat dipungkiri bahwa sistem informasi yang baik memegang peranan penting dan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang akhirnya mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan merebut pangsa pasar untuk dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.

Untuk mananggulangi hal itu pihak manajemen harus secara terus menerus melakukan perbaikan di berbagai sektor, mulai dari perorganisasian manajemen dan melakukan pembinaan karyawan untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan serta telah menjadi keharusan melakukan pengembangan sistem informasi berbasis komputer hingga pada akhirnya mampu bersaing.

Berdasarkan uraian di atas maka biaya merupakan faktor penting dalam menjamin perusahaan dalam memenangkan persaingan pasar. Konsumen akan memilih prosedur yang mampu menghasilkan product dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga murah. Dengan demikian perusahaan senantiasa berusaha menghasilkan kegiatan-kegiatan yang tidak menambah nilai bagi konsumen yang akan memenangkan persaingan jangka panjang

2. Prinsip Pengembangan SI
Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut ini:
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah manajemen, sehingga sistem harus dapat mendukung, kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen. Pada waktu Anda mengembangkan sistem, maka prinsip ini harus selalu diingat.

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Sistem informasi yang akan Anda kembangkan membutuhkan dana modal yang tidak sedikit, apalagi dengan digunakannya teknologi yang mutakhir.

Sistem yang dikembangkan ini merupakan investasi modal yang besar. Seperti halnya dengan investasi modal lainnya yang dilakukan oleh perusahaan, maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini:
Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi

Bila alternatif yang ada diabaikan dan sudah terlanjur menanamkan dana ke suatu proyek investasi tertentu, maka investor akan kehilangan kesempatan untuk menanamkan dananya ke investasi yang lain. Ekonom menyebut hal ini dengan istilah biaya kesempatan (opportunity cost). Misalnya Anda mempunyai dana sebesar Rp X,- dan bila di investasikan ke proyek A akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp A,-, maka Rp A,- ini yang disebut dengan opportunity cost. Bila Anda tidak menginvestasikan dana Anda sebesar Rp X.- tersebut ke proyek A, tetapi ke proyek B, maka proyek B harus memberikan hasil lebih besar dari opportunity costyang hilang akibat tidak diinvestasikan ke proyek A. oleh karena itu dari beberapa alternatip investasi yang ada harus di investigasi untuk menentukan alternatip yang terbaik atau yang paling menguntungkan.

Investasi yang terbaik harus bernilai.

Belum tentu alternatip terbaik merupakan investasi yang menguntungkan. Investasi terbaik ini memang menguntungkan dibandingkan dengan alternatip yang lainnnya, tetapi untuk investasi terbaik ini sendiri harus juga diukur. Investasi ini baru dikatakan menguntungkan bila bernilai yang artinya manfaat (benefit) atau hasil baliknya lebih besar dari biaya untuk memperolehnya (cost). Cost-benefit analysis atau cost-effectiveness analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek investasi tersebut bernilai atau tidak.

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang-orang yang terdidik.

Manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu sistem, baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh karena itu orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem ini harus merupakan orang yang terdidik tentang permasalahan-permasalahan yang ada dan terhadap solusi-solusi yang mungkin dilakukan. Terdidik disini bukan berarti harus secara formal duduk di perguruan tinggi, tetapi dapat dilakukan secara latihan kerja (on the job training). Analis sistem harus mempunyai pendidikan terhadap masalah yang dihadapinya. Tidaklah mungkin seorang analis sistem akan mengembangkan suatu sistem informasi bisnis tanpa mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang bisnis atau akan mengembangkan sistem informasi akuntansi tanpa mengetahui pengetahuan sedikitpun tentang akuntansi dan teknologi komputer. Bagaimana mungkin nantinya analis sistem ini akan berkomunikasi dengan manajemen dan programmer yang akan membuat programnya. Demikian juga dengan pemakai sistem harus merupakan orang yang terdidik tentang sistem ini dan dapat dilakukan dengan memberikan on-the-job training kepada mereka tentang cara menggunakan sistem yang diterapkan.

4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.

Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk mengerjakannya. Pengalaman menunjukan bahwa tanpa adanya perencanaan dan koordinasi yang baik, maka proses pengembangan sistem tidak akan berhasil dengan memuaskan. Untuk maksud ini sebelum proses pengembangan sistem dilakukan, maka harus dibuat terlebih dahulu skedul kerja yang menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga proses pengembangan sistem dapat dilakukan dan selesai dengan berhasil sesuai dengan waktu dan anggaran yang direncanakan. Siklus atau Daur Hidup Pengembangan Sistem (Systems Development Life Cycle atau SDLC) umumnya menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas kerja yang harus dilakukan. Beberapa methodology pengembangan sistem juga menyediakan lebih terinci konsep kerja yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.

5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.

Prinsip ini kelihatannya bertentangan dengan prinsip nomor 4, tetapi tidaklah sedemikian. Tahapan kerja dari pengembangan sistem di prinsip nomor 4 menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan secara bersama-sama. Ingatlah waktu adalah uang. Misalnya di dalam pengembangan sistem, perancangan output merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum melakukan perancangan file. Ini tidak berarti bahwa semua output harus dirancang semuanya terlebih dahulu baru dapat melakukan perancangan file, tetapi dapat dilakukan secara serentak, yaitu sewaktu proses pengadaan hardware.

6. Jangan takut membatalkan proyek.

Umumnya hal ini merupakan pantangan untuk membatalkan suatu proyek yang sedang berjalan. Keputusan untuk meneruskan suatu proyek atau membatalkannya memang harus dievaluasi dengan cermat. Untuk kasus-kasus yang tertentu, dimana suatu proyek terpaksa harus dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan dengan tegas. Keraguan untuk terus melanjutkan proyek yang tidak layak lagi karena sudah terserapnya dana kedalam proyek ini hanya akan memubang dana yang sia-sia. Ekonom menyebut dana yang sudah terserap ini dengan istilah sunk cost dansunk cost ini tidak relevan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, karena biaya ini sudahtidak dapat ditarik kembali. Jika proyek yang tidak layak masih terus dilanjutkan lagi, maka dana berikutnya yang terserap akan sia-sia.

7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.


3.Tahapan Pengembangan SI (SDLC) 
SDLC (System Development Life Cycle) --> Siklus Hidup Pengembangan Sistem
• Proses yang direkayasa secara logik untuk mengembangkan sistem dari tahap perencanaan sampai penerapan
• 4(empat) tahap pertama ---> Tahap FRONT -END 
  •     Digerakkan oleh pemakai 
  •     Untuk menyelidiki konsep sistem baru dan menentukan dengan tepat apa yang dibutuhkan para pemakai    sebelum merancang sistem secara terinci 
  •     Dokumentasi Laporan yang dibuat ditujukan untuk para pemakai sistem 
• 2 Tahap terakhir ---> Tahap BACK-END
  •     Digerakkan oleh perancang dan teknokrat 
• Proses dari pengembangan sistem yang terutama :
  •    Analisis sistem 
  •    Desain sistem 
  •    Implementasi sistem 
+ Proses kebijakan
+ Perencanaan sistem dalam tahapan pengembangan sistem (proses ini merupakan tahapan sebelum dilakukan pengembangan sistem  initiation of system project)

• Desain sistem dalam 2 tahapan :
1. Desain sistem secara umum/ konsep/ makro/ logika/khusus
2. Desain sistem secara rinci/fisik

• Setelah sistem baru dikembangkan dan diimplementasikan  Tahap Pemeliharaan (10 -20 tahun atau lebih)
• Jika sistem ini tidak lagi efisien dan efektif untuk tetap digunakan, maka tidak dilanjutkan dan sistem baru dikembangkan

a.Perencanaan Sistem 

Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.

Perencanaan sistem dapat terdiri :

1. Perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 s.d. 2 tahun
2. Perencanaan jangka panjang meliputi periode sampai dengan 5 tahun

Perencanaan sistem biasanya ditanggani oleh staf perencanaan sistem bila tidak ada dapat juga dilakukan oleh departemen sistem.

Proses Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu sbb :

1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem
2. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan oleh komite pengarah.
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.

Adapun tahapan dari proses perencanaan sistem untuk ketiga bagian ini adalah :

1. Merencanakan proyek-proyek sistem

-Mengkaji tujuan,perencanaan strategi dan taktik perusahaan

- Mengidentifikasikan proyek-proyek sistem

- Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem

- Menetapkan kendala proyak-proyek sistem

- Menentukan proyek-proyek sistem prioritas

- Membuat laporan perencanaan sistem

- meminta persetujuan manajemen

2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan 

- Menunjuk team analis

- Mengumumkan proyek pengembangan sistem

3. Mendefinisikan proyek-proyek dikembangkan

- Melakukan studi kelayakan

- Menilai kelayakan proyek sistem

- Membuat usulan proyek sistem

- Meminta persetujuan manajemen.


b. Analisis Sistem 
Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Langkah-langkah di Analisis Sistem :
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyeksistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:

1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah

- Mengindentifikasikan penyebab masalah

- Mengidentifikasikan titik keputusan

- Mengidentifikasikan personil-personil kunci

2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada

- Menentukan jenis penelitian

- Merencanakan jadual penelitian

- Mengatur jadual wawancara

- Mengatur jadual observasi

- Mengatur jadual pengambilan sampel

- Membuat penugasan penelitian

- Membuat agenda wawancara

- Mengumpulkan hasil penelitian

3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem

- Menganalisis kelemahan Sistem

- Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen

4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis

Tujuan :

- Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan

- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen

- Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen

- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya .
Tahap Analisis

Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :

• Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah Tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem

• Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.

• Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini

• Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

Ada 3 jenis analisis :

(1) Organizational Analysis, (2) Analysis of the Present System, dan (3) Functional Requirements Analysis –(Sumber: O’Brien, Management Information Systems).

Organizational Analysis, adalah langkah awal yang paling penting dalam systems analysis. Sekarang, bagaimana kita bisa meningkatkan sistem informasi di sebuah area jika kita hanya tahu sedikit tentang lingkungan organisasi pada area itu. Kita hanya tahu sedikit tentang gaya mereka bekerja, bentuk kantor, budaya, kondisi dan sebagainya. Nah, para tim pengembang harus tahu tentang stuktur manajemen, orang-orangnya, aktifitas bisnisnya, sistem informasi yang sudah ada, dan lingkungan seperti apa yang cocok bagi mereka nantinya.

Analysis of the Present System, Sebelum kita mendisain sistem baru, adalah sangat penting untuk diketahui: apakah sistem yang baru hanya sekedar memperbaiki sistem yang lama atau sistem baru akan mengganti total sistem yang telah ada. Kita harus menganalisa bagaimana sistem sekarang dan yang akan datang pada penggunaan hardware, software, network dan database. Mungkin saja, seluruh hardware yang ada sudah tidak bisa digunakan pada sistem yang baru. Tim pengembang mengumpulkan informasi ini dari seluruh user yang terlibat.

Functional Requirements Analysis, ini adalah langkah yang paling sulit pada fase Analysis. Pada fase ini, kebutuhan pengetahuan tentang sistem informasi dan aplikasi bagi tim pengembang harus cukup. Pengalaman yang cukup dalam penggunaan sistem informasi lain juga sangat dibutuhkan, sehingga bisa menjadi rujukan pengalaman ketika melakukan analysis.

Sebagai output di fase ini, tim pengembang dalam hasil analysisnya menentukan bagaimana sistem yang baru nanti bekerja. Misalnya saja, untuk input data hanya bisa dilakukan di komputer tertentu dengan aplikasi berbasis desktop. Sedangkan untuk melihat hasil (reporting), dapat dilakukan oleh seluruh komputer, dan bahkan lewat Internet. Aplikasi reporting ini menggunakan aplikasi berbasis web. Untuk beberapa reporting hanya bisa diupdate 1 minggu sekali, karena ada batch-proses yang harus dilakukan setiap akhir minggu.

Dalam Functional Requirements Analysis, ada 4 output yang harus dihasilkan yaitu:

· User Interface Requirements. Kebutuhan atas bentuk bagaimana para pengguna dapat melakukan input dan menghasilkan output. Termasuk: format, konten, frekuensi setiap input dan output.

· Processing Requirements. Kebutuhan ini termasuk bagaimana data yang diinput diproses (bisa realtime atau batch), kalkulasi dan aturan-aturannya.

· Storage Requirements. Kebutuhan dalam penyimpanan data, termasuk lokasi, lama penyimpanan, backup, prosedur penyimpanan dan sebagainya.

· Control Requirements. Kebutuhan ini berkaitan dengan kemanan dan pengendalian sistem, termasuk didalamnya: Akurasi, validitas, safety, security.

Sistem analisis sangat penting dalam rangka untuk mengidentifikasi kebutuhan, merencanakan, membangun dan menerapkan sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Ini sebenarnya sebuah proses yang terdiri dari banyak kegiatan, yang bertujuan untuk mendekati cetak biru dimana tim pengembang dapat mengidentifikasi dan menangani semua aspek penting dari sistem.

c. Perancangan Sistem Umum 

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem .

Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :

1. Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan logikal/perancangan sec.makro

2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.

Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem

2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi

4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi

6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

  •  DESIGN 
• Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

• Output design

a. Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.

b. Hasil : Bentuk dari dokumentasi keluaran (output).

• Input design

a. Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem informasi.

b. Hasil : Bentuk dari dokumentasi masukan (input).

• File design

a Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam

sistem informasi.

b Hasil : Bentuk dari dokumentasi file.

Berikut adalah aktifitas utama pada design :

Men-desain arsitektur teknis: arsitektur teknis, dalam hal ini termasuk mendefinisikan hardware, software, dan peralatan telekomunikasi yang digunakan untuk menjalankan sistem. Sistem informasi manajemen didisain pada jaringan komputer dimana setiap karyawan memiliki workstation dan software aplikasi yang berjalan untuk mengakses server database. Telekomunikasi untuk mengkoneksikan peralatan komputer bisa saja mencakup akses ke intranet, ekstranet atau Internet.

Gambar ini merupakan contoh hasil disain arsitektur teknis. Orang-orang IT yang terlibat akan menggambarkannya dengan jelas.

Men-disain sistem model: Hal lain yang juga pekerjaan besar adalah pemodelan. Pemodelan disini adalah kegiatan menggambar untuk merepresentasikan desain lebih ditail secara grafis. Kegiatan ini memodelkan segala sesuatu yang dibutuhkan termasuk aplikasi, form, laporan, dan database.

Disain Form Aplikasi
Banyak software yang telah mendukung dalam aktifitas ini, seperti: DIA , KiVio (opensource) dan Visio (komersial).

Tahap desain adalah merencanakan solusi masalah ditentukan oleh dokumen persyaratan. Fase ini berisi faktor-faktor yang sangat penting yang nantinya mempengaruhi kualitas perangkat lunak, dan memiliki dampak yang besar pada tahap selanjutnya, khususnya pengujian dan pemeliharaan. Output dari fase ini adalah dokumen desain. Dokumen ini mirip dengan cetak biru atau rencana untuk solusi, dan digunakan kemudian selama implementasi, pengujian dan pemeliharaan.

d. Evaluasi dan Seleksi Sistem

Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancang-bangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dsb. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik-teknik evaluasi untuk menyeleksi sistem.

Langkah-langkah menyeleksi dan memilih sistem :

1. Memilih penyedia teknologi.

Kebutuhan dari teknologi sistem dapat dikelompokkan dalam empat kategori sbb :

a. perangkat keras yang sifatnya umum
b. perangkat keras yang spesifik untuk suatu aplikasi
c. perangkat lunak yang sifatnya umum
d. perangkat lunak yang spesifik untuk suatu aplikasi

2. Meminta proposal dari penjual

Jika terdapat beberapa penyedia produk dan jasa yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan dari sistem dan tidak semua penyedia teknologi ini akan dipilih, maka pemilih sistem perlu meminta proposal dari semua penyedia teknologi yang dipilih.

3. Menyaring penjual

Tidak semua proposal yang masuk akan dievaluasi semuanya. Hanya proposal yang memenuhi syarat saja yang akan dievaluasi. Proposal yang tidak memenuhi syarat adalah proposal yang tidak sesuai.

4. Mengevaluasi penjual yang lolos saringan

Proposal yang telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yang lainnya dan diranking untuk menentukan penjual mana yang direkomendasi. Sebelum itu perlu ditetapkan terlebih dahulu kriteria evaluasi yang akan dilakukan.

e. Perancangan Sistem Terinci

g. Pemeliharaan Sistem

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu :
• Dipandang dari metodologi yang digunakan :

Pendekatan Klasik (Classical Approach)

Pendekatan Terstruktur (Structured Approach)
• Dipandang dari sasaran yang dicapai :

Pendekatan Sepotong (Piecerneal Approach)

Pendekatan Sistem (Systems Approach)
• Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem :

Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach)

Pendekatan Atas Turun
• Dipandang dari Cara Mengembangkannya :

Pendekatan Sistem Menyeluruh

Pendekatan Moduler
• Dipandang dari Teknologi yang digunakan :

Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop Approach)

Pendekatan Berkembang (Evolution Approcah)

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang diugnakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya.

Metode adalah :
Suatu cara/teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.

Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh:

• Penulis Buku
• Peneliti
• Konsultan
• System House
• Pabrik Software

Metodologi Pengembangan Sistem diklasifikasikan menjadi 3 golongan :
1. Functional Decomposition Methodologies (Metodologi Pemecahan Fungsional)
HIPO (Hierarchy Input Process Output),
SR (Stepwise Refinement),
ISR (Iterative Stepwise Refinement),

Information Hiding

2. Data Oriented Methodologies (Metodologi Orientasi Data)
Data Flow Oriented Methodologies : SADT, Composite Design, SSAD
Data Structure Oriented Methodologies : JSD, W/O

3. Prescriptive Methodologies
ISDOS, PLEXSYS, PRIDE, SPEKTRUM

ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM

Dapat berupa :
1. Grafik
HIPO, DFD, SADT, W/O, JSD

2. Bagan
a. Bagan untuk menggambarkan aktivitas
b. Bagan untuk menggambarkan tata letak
c. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil

Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem antara lain :
• Teknik Manajemen Proyek : CPM, PERT
• Teknik Menemukan Fkata : Wawancara, Observasi, Kuesioner, Sampling
• Teknik Analisis Biaya
• Teknik Menjalankan Rapat
• Teknik Inspeksi

Alat dan Metode yang dapat digunakan untuk setiap tahap dari SDLC

1. Tahap Perencanaan
• Alat dan Teknik yang digunakan:
 Joint Application Development (JAD)
 Entity Relationship Diagram (ERD)
• Tujuan utama:
 Mengajukan proposal dan menentukan prioritas
 Proposal proyek berdasarkan Analisa kelayakan TELOS dan Faktor strategik PDM
• Hasil :
Laporan sistem perencanaan

2. Tahap Analisis
• Alat dan Teknik yang digunakan :
 JAD  Decision Table
 DFD  Decision Tree
 Kamus Data  Equation
 ERD  Interview
 State Transition Diagram (STD)  Sampling
 Structured English  Observasi
• Tujuan utama :
Investigasi, Membuat spesifikasi dan model dari kebutuhan pemakai
• Hasil :
Laporan sistem analisis

3. Tahap Perancangan Umum
• Alat dan Teknik yang digunakan :
 Lembar kerja perancangan secara umum  DFD
 JAD  Kamus Data
 ERD  STD
 Structured English  Decision Table
 Decision Tree  Equation
• Tujuan utama :
Membuat alternatif-alternatif rancangan sistem secara umum
• Hasil :
Laporan Rancangan Sistem Secara Umum

4. Tahap Evaluasi dan Seleksi
• Alat dan Teknik yang digunakan :
 Lembar kerja kelayakan TELOS
 Lembar kerja faktor strategik PDM
 Lembar kerja MURRE (Maintainability, Usability, Reusability, Realibility dan Extendability)
 Analisis biaya dan keuntungan
• Tujuan utama :
Mendefinisikan hasil yang optimal dari setiap alternatif-alternatif rancangan secara umum
• Hasil :
Laporan Evaluasi dan seleksi

5. Tahap Perancangan Rinci
• Alat dan Teknik yang digunakan :
 Various layout grids
 Various modeling tools
• Tujuan utama :
Membuat rancangan secara fungsional untuk : output, input, proses, control, database, dan platform teknologi
• Hasil :
Laporan rancangan rinci (blueprint untuk sistem baru)

6. Tahap Implementasi
• Alat dan Teknik yang digunakan :
 Software Metric  JAD
 Struktur berbentuk grafik  ERD yg sudah dimodifikasi
 Struktur program flowchart  Bahasa pemrograman komputer
 Struktur berbentuk Bhs Inggris  Perangkat lunak untuk pengembangan
 Decision Table  Walkthrough
 Decision Tree  Test Case
 Equation  Training
 W/O diagram  Review sebelum implementasi
• Tujuan utama :
Membangun sistem baru dan mengoperasikan
• Hasil :
Laporan implementasi sistem

f. IMPLEMENTASI SYSTEM
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
• Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
• Mengimplementasikan sistem yang baru.
• Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

implementasi sistem yang merupakan tahap akhir dalam siklus hidup pengembangan sistem (SDLC). Hal-hal pokok yang harus disediakan sebelum implementasi adalah:

A. Persiapan Tempat
1. Perencanaan Fisik:
Tata letak (layout) yang disediakan adalah jarak antar komputer yang tidak terlalu dekat disertai kursi sehingga peserta dan pembicara nyaman, jam yang berada dibelakang peserta sehingga tidak mengganggu pikiran peserta serta pintu masuk yang berada dibelakang dan infocus yang berada disebelah pembicara dan papan tulis yang berada di samping belakang pembicara untuk memudahkan pengajaran.
2. Fasilitas:
Fasilitas yang perlu disediakan adalah komputer, meja, kursi, jam, listrik, AC, ventilasi yang cukup, penerangan yang cukup, infocus, rak penyimpanan tas serta sepatu, papan tulis serta perlengkapan furnitur lainnya.

B. Pelatihan Personel
Dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan personel serta memudahkan penerimaan mereka terhadap sistem baru.
• Kelompok-kelompok yang diberikan pelatihan antara lain:
1. Personel Teknis
Merupakan orang-orang yang nantinya akan mengoperasikan serta memelihara sistem, sehingga tidak perlu memanggil orang khusus apabila terjadi kerusakan yang bisa di tangani dalam segi perangkat lunak.
2. Pegawai
Merupakan orang yang nantinya berinteraksi langsung dengan penggunaan perangkat lunak.
3. Manager Umum
Tentunya manager yang membutuhkan data barang yang dikirim.
4. Orang Luar Perusahaan
Merupakan orang-orang yang nantinya akan menanamkan investasi pada perusahaan ini, sehingga mereka tahu bagaimana kemajuan perusahaan yang mereka tanam sahamnya.

g.Pemeliharaan Sistem 
  • Corrective – memperbaiki desain dan error pada program 
  • Adaptive – memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan 
  • Perfective – Melibatkan sistem untuk menyelesaikan masalah baru atau mengambil kesempatan (penambahan fitur) 
  • Preventive – Menjaga sistem dari kemungkinan masalah di masa yang akan datang



Senin, 18 Maret 2013

Tugas 1 Bank Mega



Sejarah

Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke Jakarta.
Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 diambil alih olehPARA GROUP (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama). Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru tersebut. Dan pada tahun 2000 dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi PT. Bank Mega.
Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama PT. Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering dan listed di BEJ maupun BES. Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah namanya menjadi PT. Bank Mega Tbk.
Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah bersama-sama dengan Citibank, Deutche Bank dan HSBC. 


PT. Bank Mega Tbk. dengan semboyan "Mega Tujuan Anda" tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu disejajarkan dengan bank-bank terkemuka di Asia Pasifik dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega Tbk. berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini.

Profil

Dalam perjalanan usahan selanjutnya, Perusahaan terus meningkatkan fasilitas produk dan kualitas layanan agar dapat bersaing dan sejajar dengan bank - bank terkemuka lainnya di Asia Pasifik.
Atas penilaian kinerja yang telah dicapai, Bank Mega berhasi meraih beberapa prestasi dan penghargaan baik di tingkat nasional, regional maupun internasional, antara lain :
Bank dengan Pertumbuhan aset Tertinggi se Asia Pasifik versi majalah Asia Week tahun 1999.
Bank Terbaik versi majalah Swasembada pada tahun 2002 dan 2003.
Bank dengan Pelayanan Terbaik (Banking Service Excelence) berdasarkan survey Marketing Research Indonesia kerjasama dengan majalah Infobank.
Emiten Terbaik untuk sektor perbankan versi majalah Investor tahun 2003.
Predikat Bank yang Sangat Bagus selama 5 tahun berturut - turut versi majalah Info Bank dari tahun 2001 - 2005.
Penghargaan untuk Mega Visa dalam kategori Outstanding Performance dan Volume Growth Award dari visa internasional pada tahun 2006.
Kriya Pranala Award dalam Linkage Program sebagai "The Best New Comer" dari Bank Indonesia pada tahun 2006.
Global Transaction Service USD Straight Through Processing Award dari Citibank.
Gold Medal Quality Crown Award dari Business Initiative Direction yang berkeudukan di Spanyol.
Yungky Setiawan - CEO Bank Mega, salah satu CEO Terbaik versi majalah Warta Ekonomi.
Chairul Tanjung - Komisaris Utama Bank Mega, "Marketer of The Year"versi The Indonesian Marketing Asscociation bekerjasama dengan Markplus.
Chairul Tanjung - Komisaris Utama Bank Mega, salah satu " Bankers of The Year" versi majalah Globe Asia.
Chairul Tanjung memperoleh Enterpreneur of the Year 2009, Asia Pacific Enterpreneurship Awards dari Enterprise Asia.
10 Besar Bank paling Likuid di Asia dari majalah Globe Asia
The Best Domestic Bank Foreign Exchange Services 2009, dari majalah Asia Money.
Penghargaan sebagai Perusahaan Publik dengan kinerja Terbaik di Indonesia atau "Wealth Added Creator Award 2010" versi majalah SWA, Stern & Co
Predikat Bank Dengan Kinerja Sangat Bagus tahun 2009, dengan modal 1 s/d 10 Triliun Rupiah dari majalah InfoBank.
Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM Nomor W7-04909 H.T.01.04-TH.2007 tanggal 02 Mei 2007, perusahaan induk PT Bank Mega Tbk berubah nama dari sebelumnya PT. Para Inti Holdindo menjadi PT. CT Corpora.
Selanjutnya Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM Nomor: C-03043 HT.01.04-TH.2007 tanggal 13 Nopember 2007, juga telah dilakukan perubahan nama perusahaan pemegang saham mayoritas PT. Bank Mega Tbk. dari PT. Para Global Investindo menjadi PT. Mega Corpora.
Sesuai dengan corporate tag line "Mega Tujuan Anda" kami yakin kepercayaan anda pada kami akan selalu terjaga dan tumbuh bersama kami untuk masa depan yang lebih baik.


Visi & Misi



Manajemen Bank Mega pecaya bahwa keberhasilan organisasi sangat bergantung kepada seberapa kuat seluruh jajarannya mempedomani Visi, Misi dan Nilai-nilai ideal yang tumbuh dari dalam organisasinya. Nilai-nilai yang telah terbukti berkali-kali menopang kinerja dan mempersembahkan karya yang dapat dinikmati bersama oleh para stakeholdernya.


http://www.bankmega.com/produk/images/arrowsquare.gif
VISI



Menjadi Kebanggaan Bangsa


http://www.bankmega.com/produk/images/arrowsquare.gif
MISI



Menciptakan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.


http://www.bankmega.com/produk/images/arrowsquare.gif
NILAI PERUSAHAAN



Kewirausahaan
Etika
Kerjasama
Dinamis
Komitmen

http://www.bankmega.com/produk/images/arrowsquare.gif
STRATEGI



Tumbuh dengan hasil optimal, resiko minimal dan patuh terhadap ketentuan yang  berlaku.
Menyelaraskan sumber daya manusia dan organisasi untuk tujuan perusahaan.
Kepuasan untuk nasabah dan masyarakat.

Sumber : http://www.bankmega.com



Minggu, 06 Januari 2013

Tugas 4 AUDIT SIA (SISTEM INFORMASI AKUNTANSI)


AUDIT SIA (SISTEM INFORMASI AKUNTANSI)

Audit sistem informasi didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan evaluasi fakta/evidence untuk menentukan apakah suatu sistem informasi telah melindungi aset, menjaga integritas data, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dengan menggunakan sumber daya secara efisien.

Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.
Auditing membutuhkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati.
Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau, dan mendokumentasikan bukti audit.
Standar-standar Audit Internal :
Berdasarkan According Institute of Internal Auditors (IIA), tujuan dari audit internal adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan.
Juga menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan.

Kelima standar lingkup audit IIA memberikan garis besar atas tanggung jawab auditor internal :
1. Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas informasi operasional dan keuangan, serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasi dan dilaporkan.
2. Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai dengan kebijakan operasional dan pelaporan, perencanaan, prosedur, hukum, dan peraturan yang berlaku.
3. Melakukan tinjauan mengenai bagaimana aset dijaga, dan memverifikasi keberadaan aset tersebut.
4. Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapkan seberapa efektif dan efisien mereka digunakan.
5. Melakukan tinjauan atas operasional dan program perusahaan, untuk menetapkan apakah mereka telah dilaksanakan sesuai rencana dan apakah mereka dapat memenuhi tujuan-tujuan mereka.

Jenis-jenis Kegiatan Audit Internal :
Terdapat tiga jenis audit yang biasanya dilakukan, yaitu :
1.Audit keuangan
2.Audit sistem informasi
3.Audit operasional atau manajemen

Jenis-jenis Kegiatan Audit Internal:
* Audit keuangan memeriksa keandalan dan integritas catatan-catatan akuntansi (baik informasi keuangan dan operasional).
* Audit sistem informasi melakukan tinjauan atas pengendalian SIA untuk menilai kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektivitas dalam menjaga aset perusahaan.
* Audit operasional atau manajemen berkaitan dengan penggunaan secara ekonomis dan efisien sumber daya, serta pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Audit Sistem Informasi 
* Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut.
* Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :
1. Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
2. Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.
3. Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.
4. Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
5. Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
6. File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.

Pendekatan Audit Berdasarkan Risiko 
* Pendekatan berdasarkan risiko untuk audit memberikan para auditor pemahaman yang jelas atas kesalahan dan ketidak berturan yang dapat terjadi dan risiko serta penyingkapan yang terkait.

* Pemahaman atas hal ini memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan rekomendasi pada pihak manajemen mengenai bagaimana sistem pengendalian SIA seharusnya ditingkatkan.

* Apakah pendekatan empat tahap evaluasi pengendalian internal itu ?
1. Tentukan ancaman-ancaman yang dihadapi SIA.
2. Identifikasi prosedur pengendalian yang diimplementasikan untuk meminimalkan setiap ancaman dengan mencegah atau mendeteksi kesalahan dan ketidak beraturan.
3. Evaluasi prosedur pengendalian.
4. Evaluasi kelemahan (kesalahan dan ketidak-beraturan yang tidak terungkap oleh prosedur pengendalian).

Kerangka untuk Audit Pengendalian Data Sumber 
*Jenis-jenis Kesalahan dan Penipuan:
A.Data sumber yang tidak akurat
B.Data sumber yang tidak sah

*Jenis-jenis Prosedur Pengendalian:
a.Otorisasi pemakai atas input data sumber
b.Penanganan input data sumber secara efektif oleh personol pengendalian data
c.Mendaftar penerimaan, perpindahan, dan pemrosesan input data sumber
d.Penggunaan dokumen yang dapat dikirim kembali

*Prosedur Audit: Tinjauan Sistem
a.Meninjau dokumentasi administratif atas standar pengendalian data sumber
b.Mendokumentasikan pengendalian data sumber akuntansi dengan menggunakan sebuah matriks pengendalian input
c.Meninjau dokumentasi sistem akuntansi untuk mengidentifikasi isi data sumber dan langkah pemrosesan serta pengendalian data sumber tertentu yang digunakan.
d.Memeriksa rencana pemulihan dari bencana
e.Mendiskusikan prosedur pengendalian file data dengan para manajer dan operator sistem
f.Meninjau kebijakan dan prosedur akses logika
g.Meninjau dokumentasi atas fungsi-fungsi operasional perpustakaan file
                                                                           
Software-software yang digunakan dalam audit sistem informasi 
*Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software (CAS) atau generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor.
*CAS adalah program komputer yang, berdasarkan spesifikasi dari auditor, menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit.
Pemakaian Software komputer
*Langkah pertama auditor adalah memutuskan tujuan-tujuan audit, mempelajari file serta databse yang akan diaudit, merancang laporan audit, dan menetapkan bagaimana cara menghasilkannya.
*Informasi ini akan dicatat dalam lembar spesifikasi dan dimasukkan ke dalam sistem melalui program input data.
*Program ini membuat catatan spesifikasi yang digunakan CAS untuk menghasilkan satu atau lebih program audit.
*Program audit memproses file-file sumber dan melaksanakan operasional audit yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan audit yang telah ditentukan.

Fungsi Umum Software Audit Komputer
a.Pemformatan ulang
b.Manipulasi file
c.Perhitungan
d.Pemilihan data
e.Analisis data
f.Pemrosesan file
g.Statistik
h.Pembuatan laporan

Audit Operasional Atas Suatu SIA
Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan keuangan.
*Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem informasi dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi pada output sistem.
*Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas, melintasi seluruh aspek manajemen sistem informasi.
Audit Operasional Atas Suatu SIA
*Tujuan audit operasional mencakup faktor-faktor seperti: efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
*Pengumpulan bukti mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini :
-Meninjau kebijakan dokumentasi operasional
-Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak manajemen serta personil operasional

sumber :
ekonomi-online.blogspot.com/2010/08/audit-sistem-informasi.html
sebelumnya.blogspot.com
sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/BAHAN+8+Audit+Sistem+Informasi+Berbasis


Jumat, 04 Januari 2013

Tugas 3 SIA



SIKLUS AKUTANSI PERUSAHAAN DAGANG



1. Tahap Pencatatan

  1. Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)
  2. Pengumpulan Bukti Transaksi
  3. Mencatat ke dalam Jurnal Umum,Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar Pembantu
  4. Merekapitulasi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
  5. Posting ke Buku Besar

2. Tahap Pengikhtisaran

  1. Membentu Neraca Saldo
  2. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian
  3. Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur


3. Tahap Pelaporan Keuangan

  1.  Menyusun Laporan Keuangan
  • a. Laporan Raba Rugi
  • b. Laporan Perubahan Modal
  • c. Laporan Neraca
  • d. Laporan Arus Kas
     2. Menyusun Ayat Jurnal Penutup
     3. Membentuk Neraca Saldo setelah penutupan
     4. Menyusun Ayat Jurnal Pembalik



SIKLUS AKUTANSI PERUSAHAAN JASA





Terdapat delapan langkah untuk membuatnya yaitu :
  1. Transaksi Keuangan
  2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akutansi
  3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no. 2
  4. Membuat Buku Besar
  5. Membuat Jurnal Penyesuaian
  6. Membuat Laporan Keuangan : Laporan Laba Rugi, Neraca, dan Laporan Perubahan Modal
  7. Membuat Jurnal Penutup
  8. Membuat Neraca Saldo setelah Penutupan

Selasa, 13 November 2012

Tugas Sistem Informasi Akutansi II

Referensi Buku 
SIA Accounting Information System Pengarang :
 - Marshall R. Romney
 - Paul John Steinbart

  Tugas SIA-> II Hal 48, No. 2.5 ->

1.Beberapa orang berpendapat bahwa akuntan seharusnya memusatkan perhatian hanya pada laporan keuangan dan memberikan urusan desain serta persiapan laporan manajerial pada spesialis sistem informasi... Apa sajakah kelebihan dan kelemahan pendapat ini ?

Kelebihannya : Akuntan mempunyai tujuan khusus untuk menyediakan informasi yang berguna bagi para pengambil keputusan dan merupakan suatu proses identifikasi, pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi bagi para spesialis system informasi.
Kekurangan Akuntan hanya bisa mengatur di dalam bagian keuangan dan hanya berfokus pada data keuangan maupun non-keuangan tetapi tidak bisa mengatur atau bekerja di bagian lain atau divisi-divisi lain. Sejauh manakah akuntan terlibat dalam pembuatan laporan yang melibatkan berbagai hal di luar ukuran keuangan, yang dipergunakan untuk mengukur kinerja ? 
Akuntan tidak berhak dalam pembuatan laporan di luar keuangan karena tugas seseorang akuntan adalah menyediakan laporan tentang keuangan perusahaan, sedangkan untuk mengukur kinerja seseorang adalah tugas manajer sumber daya insani. Jadi seharusnya akuntan tidak terlibat dalam pembuatan laporan yang melibatkan berbagai hal di luar ukuran keuangan.

Hal 53, no. 28
2.Depkripsikan beberapa informasi yang dapat disediakan oleh SIA yang didesain dengan baikuntuk perusahaan ini dan jika SIA tersebut disediakan tepat waktu, akan dapat menghindari beberapa masalah di atas.!

Shauna Washington memulai usahanya dengan menjual perlengkapan seni dan kursus yang berhubungan dengan hal tersebut kepada keluarga yang menyekolahkan anaknya secara privat dirumah. Usaha ini berkembang dengan cepat. Penjualannya meningkat tiga kali lipat dalam periode lima tahun. Pada titik ini, dia menjual usaha tersebut karena telah tumbuh terlalu besar untuk dikelola dari rumah Shauna. Biaya persediaan dan operasional perusahaan digudang tersebut, lebih tinggi dari yang diperkirakan. Pembayaran bulananan atas pinjaman juga terbukti memberatkan perusahaan. Akhir-akhir ini, jumlah rekening yang melewati tanggal jatuh tempo juga meningkat secara dramatis. Masalah-masalah tersebut telah menimbulkan masalah arus kas yang sangat berat. Apabila situasi arus kas perusahaan tidak membaik dengan cepat, perusahaan tersebut mungkin harus mengumumkan kebangkrutannya, walaupun penjualan terus meningkat.

Sumber : Accounting Information Systems, pengarang Marshal B. Romney dan Paul Jhon Stein Beart, buku satu, penerbit salemba empat.

Sistem Informasi Akuntansi


Sistem Informasi Akuntansi (SIA)                                
adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan mendasar bagi struktur, operasi dan manajemen organisasi. Jenis pekerjaan dan tipe pekerja yang dominan di Jaman Teknologi Informasi adalah otonomi dan wewenang yang lebih besar dalam organisasi. Dengan pengolahan transaksi yang sudah menggunakan komputer yaitu Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Proses akuntansi yang dilakukan untuk pengolahan transaksi atau data, cukup user tersebut hanya dengan menginput data atau transaksi, sehingga secara otomatis data tersebut akan terintegrasi dan bisa membuat informasi Financial Report yang uptodate. Untuk menjaga agar system tersebut dapat diandalkan dan dapat dipercaya, maka perlu Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer sehingga Financial Report menghasilkan informasi yang relevan, tepatwaktu, akurat, lengkap dan merupakan rangkuman.
Definisi Sistem Informasi Akuntansi Sistem adalah sebuah entitas yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi yang dikoordinasikan untuk mencapai satu atau lebih tujuan bersama (Wilkinson). Akuntansi seringkali disebut sebagai “languageofbusiness” atau bahasa bisnis. Menurut Kieso dkk (2002), akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat kejadian-kejadian ekonomi dalam sebuah organisasi serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Wilkinson, sistem akuntansi adalah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengukur, mencatat, menjumlah dan mengkomunikasikan informasi ekonomi yang relevan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai kesatuan struktur yang mempekerjakan sumber daya fisik dan komponen-komponennya. Untuk mengubah data-data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh penggunanya. Menurut Kieso dkk (2002), sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan dan memproses data transaksi serta menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem informasi berkembang sepanjang waktu dan menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembangan organisasi. Organisasi saat ini sangat memerlukan sistem informasi akuntansi untuk mendukung proses bisnis dan bersaing secara kompetitif.
Prinsip Dasar Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Kieso dkk (2002) Sistem informasi akuntansi yang efisien dan efektif didasarkan pada prinsip-prinsip dasar beikut ini Costef fectiveness (efektifitas biaya) Dalam membangun suatu sistem informasi akuntansi, harus mempertimbangkan adanya efektifitas biaya. Manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari implementasi sistem informasi akuntansi harus melebihi biaya yang diperlukan untuk menyediakan sistem informasi tersebut. Useful Output Output yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi harus bermanfaat bagi semua pihak. Agar dapat dimengerti, informasi harus dapat dimengerti, relevan, reliable, tepat waktu dan akurat. Oleh karena itu dalam membangun sistem informasi akuntansi, perancang sistem informasi akuntansi harus mempertimbangkan kebutuhan dan pengetahuan dari berbagai macam pengguna.

Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka à sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup à sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.
Sifat Sistem :
1.  Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2.  Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.
Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.

Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi
Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
b. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
c. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
* SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas   utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiensi
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen memproses berbagai transaksi non-keuangan yang tidak bisa diproses oleh SIA biasa. tapi bagaimana juga sistem juga di lakukan dengan kerja bersama time...dengan mendukung semua ide dari masing2 group yang melakukan kerja dilapangan.....dan bagaimana kita memberikan semangat yang tinggi buat karyawan....perusahaan
Manfaat
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
Meningkatkan sharing knowledge
menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

UNSUR-UNSUR yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :

1.Analisa Perilaku
   Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
2.Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
3.Metode Kuantitatif
   Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
4.Komputer
    Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Karakteristik-karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Ada beberapa karakterisitik pengolahan data yang jelas membedakan SIA dengan subsistem CBIS yang lain.SIA mempunyai beberapa karakteristik dibawah ini:
Melaksanakan tugas yang diperlukan .Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau tidak.Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya.Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.
Berpegang pada prosedur yang relatif rendah . Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data.Segala jenis organisai mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
Menagani data yang rinci. Karena berbgai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakn jejak audit(audit trail).Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat di telusuri dari awal hingga akhir, dan dari akhir ke awal.
Terutama berfokus historis. Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok (batch) digunakan
Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal. SIA menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer perusahaan.Laporan akuntansi dasar seperti laporan rugi laba dan neraca merupakan contohnya.
Sementara garis yang memisahkan suatu subsisten CBIS dari subsistem yang lain kadang-kadang membingungkan,SIA dapat dibedakan melalui sejumlah karakteristik diatas

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS SIKLUS


 Mungkin banyak dari anda para pembaca atau mahasiswa akuntansi yang masih belum memahami arti penting matakuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Pernah saya bahas dalam tulisan saya sebelumnya (tautan), mengenai bagaimana SIA harus diajarkan dalam perkuliahan. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas isi kuliah SIA dan apa yang seharusnya dipelajari mahasiswa akuntansi dalam matakuliah ini, sehingga pada akhir kuliah, mahasiswa dapat mencapai sebuah kompetensi tertentu (dapat anda buka SAP SIA dan capaian kompetensi di tautan ini).
          Coba anda bayangkan sebuah perusahaan dagang (retail) seperti Carrefour. Perusahaan ini melakukan transaksi penjualan yang jumlahnya ribuan per hari dalam satu cabang, belum lagi transaksi-transaksi lain seperti penggajian. Sekarang, bayangkan bagaimana anda dapat membuat laporan keuangan untuk perusahaan ini, satu bulan saja, cukup rugi-laba, neraca, dan perubahan ekuitas, menggunakan kemampuan akuntansi keuangan yang anda pelajari di perkuliahan. Berapa bulan anda rencanakan untuk menjurnal transaksi-transaksi satu bulan di sebuah Carefour, berapa tahun untuk Carefour Jakarta? Berapa banyak sheet excel atau kertas yang harus anda habiskan?
          Kemudian, bayangkan ketika anda harus mengelola data penjualan susu Indomilk misalnya. Bagaimana anda berencana untuk menyimpan dan mengelola data-data tersebut?
Permasalahan diatas dapat dijawab dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi. Apa itu Sistem Informasi Akuntansi, dapat anda baca di tautan ini. Cara mempelajari Sistem Informasi Akuntansi yang paling baik adalah dengan menggunakan pendekatan siklus. Siklus yang pertama adalah siklus pengembangan sistem yaitu SDLC (System Development Life Cycle), siklus kedua adalah siklus akuntansi (transaksi-jurnal-buku besar-neraca saldo-laporan keuangan), dan siklus ketiga adalah siklus transaksi (siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus konversi, siklus sumber daya manusia, dan siklus buku besar).

Pembahasan akan kita mulai dari siklus pengembangan sistem.
1). Siklus Pengembangan Sistem
Untuk dapat merancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah Planning (Perencanaan), Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Implementation (Implementasi), dan Post Implementation (Pascaimplementasi).
 1.1 Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang akan dibuat. Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal, infrastruktur apa saja yang dibutuhkan, berapa besar cost pengembangan dan benefit yang nantinya akan dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini adalah proposal proyek atau dokumen perencanaan proyek (dapat anda buka di tautan ini).
1.2 Analysis (Analsis)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan analsis mengenai data-data apa saja yang harus dikelola, informasi apa saja yang harus dihasilkan, apa saja Entitas dan bagaimana Relationshipnya. Hasil dari tahap ini adalah ER-Diagram. Selain itu, analisis mengenai pengendalian internal (internal control) juga perlu dilakukan. SIA sangat terkait dengan SPI (Struktur Pengendalian Internal), karena informasi yang dihasilkan dari SIA harus memenuhi karakteristik kualitatif informasi (dapat cek di tautan ini). Untuk dapat memenuhi karakteristik kualitatif informasi tersebut, SIA harus digunakan juga sebagai bagian dari SPI. Adapun komponen dari SPI adalah Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, Pengawasan (Monitoring). Dalam tahap Aktivitas Pengendalian, terdapat Pengendalian Umum (General Control) dan Pengendalian Aplikasi (Application Control). Pembahasan mengenai kaitan SPI dan SIA dapat anda baca di tautan ini dan ini).
1.3 Perancangan (Design)
Dalam tahap ini, pengembang sistem merancang SIA dalam DBMS (Database Management System). ER-Diagram dan Pengendalian atas risiko yang mungkin muncul, diterapkan dalam rancangan aplikasi menggunakan DBMS, sehingga akan menghasilkan aplikasi SIA. Bila lebih mutakhir, aplikasi SIA dapat dibuat terintegrasi antar siklus (akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya, siklus transaksi).
1.4 Implementasi (Implementation)
Dalam tahap ini, pengembang sistem mengimplementasikan SIA dalam organisasi. Permasalahan yang biasa terhadi adalah penolakan karyawan atas sistem baru (user resistance). Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini seperti phased in, parallel, direct, big-bang, dan lain sebagainya.
1.5 Pascaimpelementasi (Post Implementation)
Dalam tahap ini, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala. Bugs-bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam table dilakukan jika terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data.
2). Siklus Akuntansi
     Akuntansi diawali dari munculnya transaksi yang kemudian dijurnal, jurnal diposting ke buku besar, kemudian dibuat neraca saldo, hasil dari neraca saldo ditampilkan dalam laporan rugi-laba, posisi keuangan (neraca), dan perubahan ekuitas. Bagaimana kita dapat melakukan proses ini di computer? Anda dapat membacanya di tautan ini. Mungkin pengembang sistem akan kebingungan, bagaimana cara memasukkan transaksi-transaksi ke laporan keuangan. Kuncinya ada dalam 3C (Chart of Account, Currency, Calendar).
3). Siklus Transaksi
     Akuntansi memiliki siklus-siklus transaksi utama. Siklus transaksi ini adalah pengelompokan transaksi-transaksi yang sifatnya berulang dan keterjadiannya banyak. Kegunaan dari pengelompokan transaksi dalam siklus adalah memudahkan kegiatan operasi dan pembuatan laporan keuangan berbasis sistem. Contoh siklus transaksi adalah siklus pendapatan. Sebuah perusahaan pasti memiliki siklus pendapatan. Untuk perusahaan dagang,siklus pendapatan diawali dari pesanan pelanggan, penjualan, pengiriman. Transaksi ini akan terjadi berulang-ulang. Jika ada pelanggan yang mau beli, pasti akan memesan dahulu, kemudian melakukan transaksi pembayaran, dan pengiriman dilakukan.
    
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi
http://racriboogiring.blogspot.com/2011/10/10-penerapan-sistem-informasi-berbasis.html
rooswhan.staff.gunadarma.ac.id/.../SISTEM+INFORMASI+AKUNT...